Top Big Banner Ads

Kelompok 6

Anggota :
- 12190148 Agung kurniawan
- 12190076 Agung Rismara
- 12190384 Adrie dwiesmilano
- 12190659 Moh Asep Badriawan
- 12190080 M. Hafiz

TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Jenis, Macam - Macam Topologi, Kelebihan dan Kekurangannya

 Pengertian Topologi Jaringan


    Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan penggunaan. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, tetapi kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

    Topologi jaringan adalah sebuah desain jaringan komputer yang akan di bentuk  serta menggambarkan bagaimana komputer dalam jaringan tersebut bisa saling terhubung satu sama lain. Untuk membangun jaringan komputer baik yang berskala kecil atau besar, terlebih dahulu kita harus merancang topologinya. Dari topologi ini lah kita bisa menganalisa kebutuhan perangkat keras jaringan yang akan digunakan dan cara akses setiap computer yang tergabung dalam jaringan tersebut. Dalam sebuah jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi biaya yang akan digunakan, model komunikasi yang akan diterapkan serta kecepatan akses dalam  jaringan tersebut.

    Pada jaringan komputer terdapat 2 Jenis topologi, yaitu: Topologi Fisik dan Topologi Logik. Topologi Fisik adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya. Topologi ini pada umumnya ada 3 macam yang digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring. Sedangkan Topologi Logik adalah gambaran hubungan secara logika yang terjadi antar masing-masing komputer dalam jaringan. Topologi ini pada umumnya ada 5 macam, yaitu: Ethernet, Token Ring, Local Talk, FDDI ( Fiber Distributed Data Interface ), dan ATM ( Asynchronous Transfer Mode ).

    Topologi jaringan sering kali dipakai suatu perusahaan, lembaga, atau pun badan institusi agar antaranggota bisa saling melakukan komunikasi dengan cepat dan aman.

Baca Juga : Jenis - Jenis Jaringan Komputer : PAN, LAN, MAN, WAN

Pengertian Topologi Jaringan Menurut Para Ahli 

1. Zymon Machajewski

Pengertian topologi jaringan menurut Zymon Machajewski adalah "seperangkat komputer yang saling terhubung secara bersamaan satu dengan lainnya dengan tujuan utama, yakni untuk saling berbagi sumberdaya. Internet adalah salah satu sumberdaya yang saat ini banyak digunakan di dalam suatu jaringan komputer".

2. Jafar Noor Yudianto

Pengertian topologi jaringan menurut Jafar Noor Yudianto adalah "suatu sistem yang terdiri atas sebuah beberapa komputer yang didesain untuk bisa saling berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan bisa mengakses informasi (peramban web)".

3. Umi Proboyekti

Pengertian topologi jaringan menurut Umi Proboyekti adalah "suatu sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melakukan tugasnya. Contoh, dua buah komputer dapat dikatakan terhubung jika keduanya bisa saling bertukar informasi. Bentuk koneksi tersebut bisa melalui: kawat tembaga, fiber optik, gelombang mikro, satelit komunikasi".

4. Abdul Kadil

Pengertian topologi jaringan menurut Abdul Kadil adalah "suatu hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya yaitu untuk melakukan pertukaran data".

5. Izaas El Said

Pengertian topologi jaringan komputer menurut Izaas El Said adalah "sebuah sistem dimana terdapat beberapa komputer yang saling terhubung, agar bisa saling berbagi informasi dan juga sumber daya yang dimilikinya".

6. Budhi Irawan

Pengertian topologi jaringan kompuer menurut Budhi Irawan adalah suatu sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

7. Kristanto

Pengertian topologi jaringan komputer menurut Kristanto adalah "sekelompok komputer otonom yang saling terhubung satu sama lain, dengan memakai satu protokol komunikasi sehingga semua komputer yang saling terhubung tersebut bisa berbagi informasi, program, sumber daya dan juga bisa saling menggunakan perangkat keras lainnya secara bersamaan, misalnya printer, harddisk, lain-lain".

Fungsi Topologi Jaringan

    Topologi jaringan komputer berfungsi untuk mengetahui bagaimana masing-masing komputer atau host dalam jaringan komputer dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Baca Juga : Jenis - Jenis Perangkat Jaringan

Faktor - Faktor Topologi Jaringan

    Berikut ini terdapat beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topologi jaringan, antara lain:

1. Biaya,  Estimasi  biaya  yang  akan  dibutuhkan  untuk  merancang topologi  tersebut  sesuai dengan kebutuhan sistem.

2. Kecepatan, pemilihan topologi harus disesuaikan dengan kecepatan akses yang kita inginkan.

3. Lingkungan, menjadi faktor penting dalam mendesain sebuah topologi jaringan seperti listrik, backup sistem dan sebagainya. 

4. Kalabilitas, menggambarkan seberapa besar jaringan yang akan kita terapkan dalam organisasi tersebut.

5. Konektivitas, menggambarkan cara akses pada topologi yang akan kita terapkan sebagai contoh misalnya setiap divisi bisa mengakses layanan web dan database dengan Notebook atau thin client.

Macam - Macam Topologi Jaringan Komputer Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

    Metode untuk membuat topologi jaringan memiliki banyak variasi, tergantung pada pilihan dan kebutuhan penggunanya. Masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Topologi dibagi menjadi 2 Jenis, yaitu :

-Topologi Fisik : Struktur/Rangkaian dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. 

-Topologi Logic :  Topologi yang menggambarkan hubungan secara logika yang terjadi pada masing-masing komputer dalam jaringan.

Berikut ini adalah macam-macam topologi jaringan.

A. Jenis - Jenis Topologi Fisik

1. Topologi Ring (Cincin)

    Topologi Ring merupakan topologi yang menghubungkan antar PC dengan PC yang lain tanpa  menggunkan HUB / switch. Dalam proses instalasi hanya menggunakan LAN Card yang tersedia dalam PC.Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral  harus dirancang  agar  dapat  berinteraksi  dengan  sentral  yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching keberbagai arah sentral.

    Tipe Cincin ternyata memiliki tipe khusus yaitu Tipe Cincin Ganda (Dual Ring). Tipe ini bekerja berdasarkan prinsip Cincin biasa tetapi di dalam tipe ini simpul pertama dan terakhir berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan dua hubungan membentuk cincin ganda. Data mengalir secara berlawanan sepanjang kedua cincin. Walaupun demikian, secara umum hanya satu cincin yang membawa data dalam kondisi normal dan dua cincin berada dalam keadaan independen sampai ada kegagalan yang terjadi di dalam cincin, lalu kedua cincin tersebut bersatu untuk menjalankan kembali aliran data menggunakan bagian dari cincin kedua untuk melewati bagian yang gagal di dalam cincin utama.

  • Ciri - Ciri Topologi Jaringan
  1. Setiap komputer atau perangkat terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
  2. Dalam proses pengiriman data pada suatu waktu hanya bisa dilakukan oleh satu titik dengan proses pengiriman satu jalur.
  3. Pada penerapannya menggunakan jenis kabel UTP atau pun Patch Cable dan setiap titik dihubungkan secara seri pada kabel dengan membentuk jaringan yang menyerupai lingkaran.
  4. Setiap paket data atau informasi bisa mengalir melalui kanan atau kiri titik sehingga hal ini dapat menghindari collision.
  5. Kerusakan satu titik bisa mengakibatkan kerusakan pada titik-titik lainnya yang terhubung dalam satu jaringan.
  6. Node-node akan dihubungkan secara seri pada kabel dengan membentuk jaringan yang terlihat seperti lingkaran.
  7. Terlihat sederhana di dalam layout, sama halnya dengan jenis topologi bus.
  8. Paket-paket data bisa mengalir ke dalam satu arah, entah ke kiri atau kanan sehingga membuat collision dapat terhindarkan.
  9. Masalah yang terjadi bisa sama seperti pada topologi bus, jika terdapat salah satu node yang mengalami kerusakan maka bisa menyebabkan seluruh node tidak akan berkomunikasi di dalam jaringan tersebut.
  10. Tipe kabel yang biasanya digunakan adalah kabel UTP atau pun Patch Cable.

  • Tujuan dan Fungsi Topologi Ring
         Tujuan utama topologi adalah membentuk alur komunikasi yang efektif di dalam jaringan komputer.Sedangkan, fungsi topologi ring atau topologi cincin adalah menghubungkan semua komputer dalam jaringan yang di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Ring
  1. Node /anggota jaringan berupa PC atau printer , fax , dll
  2. NIC atau LAN card atau adaptor jaringan
  3. Kabel sebagai media penghubung diantara node, jenis kabel yang dapat digunakan : UTP, Kabel sistem
  4. IBM, Fiber Optik, STP . Tetapi STP lebih memungkinkan ukuran loop yang besar yakni 250 node pada satu loop.
  5. Konektor RJ-45 yang menghubungkan kabel ke port NIC masing-masing node.

  • Cara Kerja Topologi Ring

  1. Setiap komputer terhubung dengan komputer berikutnya.
  2. Setiap komputer melakukan transmisi ulang setiap kali ada pesan/token yang masuk dari komputer sebelumnya, lalu akan meneruskan ke komputer berikutnya.
  3. Token/pesan singkat berjalan satu arah disepanjang cincin/ring dan pengirimannya bergantian.
  4. Hanya komputer yang memiliki token/pesan yang bisa mengirim pesan ke komputer tujuan.
  5. Token/pesan diubah dengan cara menambahkan alamat dan data lalu mengirimnya sepanjang ring/cincin.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Ring

  • Kelebihan Topologi Ring

  1. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
  2. Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  3. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
  4. Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.
  5. Hemat kabel.
  6. Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data.
  7. Mudah dalam hal perancangan dan pengimplementasiannya
  8. Biaya instalasi topologi ring cenderung lebih murah
  9. Dibandingkan topologi lainnya misalnya topologi bus, topologi ring memiliki peforma koneksi yang lebih baik meskipun dengan aliran data yang berat sekalipun.
  10. Topologi ring juga dinilai lebih hemat kabel.
  11. Mudah jika ingin dilakukan instalasi ulang atau konfigurasi ulang dalam perangkat.
  12. Memudahkan saat ingin melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan pada jaringan dengan adanya konfigurasi point to point.
  13. Menghindari tabrakan data pada saat proses pengiriman (collision) karena hanya satu node yang dapat dikirimkan dalam satu waktu.
  • Kekurangan Topologi Ring

  1. Jika terjadi kesalahan dalam satu node atau titik bisa mengakibatkan kesalahan dalam seluruh jaringan.
  2. Biasanya perusahaan yang menerapkan topologi ini menggunakan cincin ganda atau double ring untuk mengantisipasi permasalahan tersebut.
  3. Jika ingin mengembangkan jaringan, maka proses terkesan kaku. Ini karena pemindahan, penambahan dan pengubahan perangkat akan mempengaruhi semua jaringan.
  4. Kinerja komunikasi dalam jaringan topologi ring sangat bergantung dengan jumlah titik atau node yang terdapat dalam jaringan. Semakin banyak titik tentu akan semakin lama proses pengiriman datanya.
  5. Memiliki konfigurasi yang lebih sulit dibandingkan topologi star serta memerlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.
  6. Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
  7. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring)
  8. Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  9. Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  10. Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada topologi bintang.
  11. Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles.

2. Topologi Dual Ring (Cincin Ganda)


      Merupakan pengembangan dari topologi Ring dimana pada topologi ini terdapat beberapa LAN yang sambungan secara Ring. Dibandingkan dengan ring, DUAL RING masih lebih bagus karena memiliki dua kabel utama sebagai jalur lalulintas data, sehingga jika satu node mengalami kerusakan komunikasi masih tetap berjalan.

    Satu-satunya perbedaan antara dual ring dan topologi ring adalah bahwa ada cincin kedua di sekitar cincin pertama. Berkat cincin luar ini, setiap stasiun dapat bertukar data dengan stasiun lain yang terletak di level yang sama. Dengan demikian, setiap perangkat menjadi perangkat komunikasi umum dari dua dering yang independen sendiri untuk menyediakan fleksebelitas dan keandalan  jaringan.

Ciri - Ciri Topologi Dual Ring
Setiap Topologi memiliki karakteristik masing-masing. Beberapa karakteristik Topologi Ring antara lain :
  1. Setiap komputer / node terhubung secara langsung satu sama lain.
  2. Proses pengiriman data pada satu waktu hanya dapat dilakukan oleh satu node dan proses pengiriman satu jalur.
  3. Jenis Kabel Jaringan yang digunakan umumnya twisted pair
  4. Kerusakan pada salah satu node berpengaruh terhadap node yang lain.
  5. Rumit dan relatif mahal jika diimplementasikan pada jaringan kecil

Kelebihan dan kekurangan Topologi Dual Ring
  • Kelebihan Topologi Dual Ring
  1. Jika satu cincin gagal, cincin kedua masih berfungsi sebagai cadangan, untuk menjaga jaringan tetap terjaga
  • Kekurangan Topologi Dual Ring
  1. Pemasangan yang sulit dan ribet
  2. Harga pemasangan yang juga mahal
  3. Saat Pengimpletansi Topologi ini cukup sulit, karena harus mengatur arah data agar tidak terjadi collison.

Prinsip Koneksi Topologi Ring
  • Prinsip-prinsip koneksi Topologi Ring adalah sebagai Berikut :
  • Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
  • Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada  paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
  • Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan  berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadikarena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
  • Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, danmampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
  • Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring

3. Topologi Bus

    Topologi bus yaitu jenis dari topoloti di jaringan komputer yang memakai kabel tunggal sebagai media transfernya atau memakai kabel pusa sebagai tempat yang mana seluruh client dan server terhubung. Pengertian lain dari topologi bus adalah jenis topologi yang memakai kabel tunggal sebagai media transfernta yang mana semua client yang memakai topologi ini akan saling terhubung ke server.

    Pemakaian topologi bus di jaringan komputer dimanfaatkan untuk mempermudah sambungan antara client dan server yang berada dalam satu jaringan agar lebih mudah ketika berbagi data. Yang utama apabila hanya ada satu server yang diberi tugas untuk memberikan pelayanan kepada client yang jumlahnya tidak banyak, maka topologi bus bisa dimanfaatkan sebagai salah satu pilihan. Maka jenis topologi ini pada tiap komputer akan tersambung dengan satu kabel utama yang panjang dengan banyak terminal dan kabel utama tersebut dipakai juga sebagai lalu lintas data. Untuk masa sekarang, penggunaan topologi bus jarang dipakai pada jaringan komputer dengan berbagai alasan tertentu.

  • Ciri - Ciri Topologi Bus
  1. Merupakan teknologi lama, yang disambungkan dengan satu kabel dalam satu baris
  2. Tidak memerlukan peralatan aktif untuk menyambungkan terminal/komputer.
  3. Setiap komputer tidak tersambung dengan komputer lain secara langsung, tetapi tersambung dengan kabel tunggal yang merupakan media transmisinya.
  4. Kabel tunggal tersebut adalah jalur yang akan dilewati oleh data
  5. Seringkali pada bagian ujung kabel utama terpasang terminator yang berfungsi untuk menghentikan sinyal agar tidak berbalik arah ke sisi ujung lain.
  6. Ujung kabel dipasang konektor 50 ohm
  7. Apabila kabel putus, maka komputer lain tidak bisa berkomunikasi
  8. Sulit mengidentifikasi masalah yang muncul
  9. Dukungan teknologi sudah tidak ada (discontinue support)

  • Tujuan dan Fungsi Topologi Bus
            Fungsi dari topologi bus adalah serupa dengan fungsi topologi jaringan lain, yakni
    menyambungkan dua atau lebih komputer supaya bisa berkomunikasi untuk saling
    menukar data.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Bus
  1. Kabel Thinnet (10Base2) diberi Kode RG-58 atau RG-59
  2. Kabel Thicknet (10Base5) diberi kode RG-8
  3. Untuk memperkuat jangkauan jaringan, dapat menggunakan REPEATER (penguat sinyal)
  4. Topologi ini umumnya menggunakan kabel coaxial dengan konektor BNC
  5. Setiap ujung kabel diberikan beban end (T-connector) dengan impedansi 50 ohm.
  6. Topologi BUS menggunakan perangkat jaringan (NIC) bernama Ethernet
  7. Semua peralatan jaringan dihubungkan dengan menggunakan Kabel Backbone (Kabel Utama).

  • Cara Kerja Topologi Bus
     Cara kerja topologi jaringan rong dijelaskan sebagai berikut :
  1. Setiap node pada sentral memiliki penguat sinyal di kedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses penerimaan dan penerusan sinyal.
  2. Token juga berfungsi sebagai pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Bus
  • Kelebihan Topologi Bus
  1. Menghemat pemakaian kabel, dikarenakan media transmisinya cukup memakai kabel tunggal dan juga terpusat sehingga tidak membutuhkan banyak kabel.
  2. Memiliki layout kabel yang sederhana, dalam pemasangan topologi bus yang digunakan sangat sedehana, sehingga pemasahannya lebi mudah
  3. Mudah untuk dikembangkan, karena dalam perkembangannya jaringan komputer baik client atau server dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu komputer lain.
  4. Biaya yang lebih murah dan ringan jika dibandingkan dengan susunan jaringan lain, karena pada jaringan lain memerlukan banyak kabel dan perangkat tambahan lain seperti switch atau hub untuk bisa menghubungkan antar node.
  5. Karena sederhana, maka akan sangat mudah untuk memperluas jaringan di topologi bus.

  • Kekurangan Topologi Bus

  1. Jika ada gangguan pada kabel pusat maka semua jaringan akan mengalami gangguan juga.
  2. Padatnya jalur lalu lintas data
  3. Membutuhkan Repeater untuk penggunaan jarak jauh
  4. Deteksi dan isolasi kesalahan pada jaringan kecil sehingga apabila mengalami gangguan, maka lebih susah untuk di identifikasi kesalahan yang muncul.

4. Topologi Star


    Topologi  star  atau  kita  sering  menyebutnya  topologi  bintang adalah sebuah topologi jaringan yang menggunakan switch / hub untuk menghubungkan antar node client. Topologi star merupakan topologi yang sering digunakan untuk instalasi jaringan pada umumnya.Dalam topologi jaringan star, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga  system menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral lebih besar.

  • Ciri - Ciri Topologi Star
Adapun Ciri-ciri/karakteristik dari topologi star adalah sebagai berikut:
  1. Pada tiap node saling komunikasi secara direct atau langsung dengan central node. Traffic data mengikuti aliran dari node ke central node dan kembali lagi
  2. Mudah pengembangannya dikarenakan pada tiap node hanyan mempunyai kabel yang secara langsung terhubung ke central node.
  3. Apabila ada kerusakan di salah satu node maka hanya node tersebut yang terganggu, sedangkan yang lainnya tidak terganggu.
  4. Bisa di pakai kabel lower karena cukup menghandel satu trafik node dan seringkali memakai kabel UTP.
  5. Tipe kabel yang dipakai adalah jenis UPT dan konektor RJ 45
  6. Jika tiap paket data yang masuk ke hub lalu di sebarkan kesemua node yang tersambung sangat banyak, maka kinerja jaringan akan menjadi lemah/turun.

  • Tujuan dan Fungsi Topologi Star
      Adapun fungsi dari topologi star adalah sebagai penghubung antar komputer satu dengan komputer lainnya didalam jaringan komputer, baik komputer tersebut sebagai server ataupun sebagai client. Selain itu untuk menyambungkan antar komputer di satu jaringan/network pada topologi star juga bisa dipakai untuk menyambungkan perangkat keras komponen jaringan lainnya, seperti router, acces point, modem dan lainnya.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Star
Dalam Membuat Jaringan Local Area Network dengan Topologi Star, kita harus menyiapkan alat dan bahan, diantaranya:
  1. Beberapa komputer/laptop.
  2. Switch.
  3. Kabel UTP.
  4. Konektor RJ-45
  5. Crimping Tools.
  6. LAN Tester.

  • Cara Kerja Topologi Star
Adapun cara kerja dari topologi star adalah sebagai berikut:
  1. Hub yang telah tersambung dengan server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan komputer.
  2. Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang dipakai sebagai sentral.
  3. Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user.
  4. Dengan seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data.Jika memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer,maka harus membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user. Penggunaan topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Star

  • Kelebihan Topologi Star
  1. Tingkat keamanan yang cukup baik.
  2. Bersifat fleksibel / mudah dalam hal instalasi.
  3. Proses pertukaran data yang tidak terlalu rumit.
  4. Mudah  dalam  hal  trobel  shooting  jaringan  karena  satu client  menggunakan  satu  jalur akses.
  5. Mudah untuk penambahan dan pengurangan komputer client.
  6. Apabila  satu  komputer  yang  mengalami  kerusakan  dalam jaringan  maka  computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
  7. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.

  • Kekurangan Topologi Star
  1. Jika switch / hub titik pusat rusak maka seluruh jaringan akan down.
  2. Jika  terlalu  banyak  pengguna  maka  lalu  lintas  akan semakin  padat  dan  membuat jaringan menjadi lambat.
  3. Dalam proses instalasi memboroskan banyak kabel.
  4. Boros kabel maka akan secara otomatis memakan biaya yang cukup banyak.
  5. Jika port dalam HUB / swicth salah satu rusak maka tidak dapat  dipergunakan, bahkan dalam jangka panjang akan merusak port – port yang lain.

5. Topologi Mesh



    Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

    Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

    Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port.

  • Ciri - ciri Topologi Mesh
Berikut adalah Ciri-ciri/karakteristik Topologi Mesh : 
  1. Konsep Internet
  2. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
  3. Peer to peer
  4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.
  5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
  6. Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2(n/s).
  7. Topologi mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.Perangkat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang lainnya yang disetujui (dedicated link).
  8. Tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu topologinya.
  9. Sangat mirip dengan jaringan computer berdasarkan fungsinya, yaitu Peer to Peer.

  • Jenis - Jenis Topologi Mesh
Jenis koneksi pada topologi jaringan mesh terdiri dari 2 jenis, kedua topologi mesh tersebut meliputi:

1. Topologi Mesh Fully Connected

Topologi Mesh Fully Connected mempunyai ciri utama dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain secara penuh. Sebagai contoh jika ada 5 komputer dalam jaringan tersebut maka satu komputer akan terhubung ke 4 komputer lainnya.

2. Topologi mesh partial connected

Pada topologi mesh jenis ini memiliki ciri yaitu setiap komputer dalam jaringan tersebut tidak semua komputer akan terhubung dengan komputer lainnya sehingga ada beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain dan beberapa komputer tidak saling berhubungan.

  • Komponen Utama Topologi Mesh
Berikut adalah komponen utama Topologi Mesh : 
  1. Komponen utama yang biasanya dipakai dalam topologi jaringan mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang bermacam pada level sinyal SDH.
  2. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jaringan topologi mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral).
  3. Tingkat kesulitan yang terdapat pada topologi jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Jadi dapat kita ketahui bahwa disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Mesh
perangkat yang dibutuhkan untuk membuat jaringan adalah sebagai berikut :
  1. Tang Crimping
  2. Connector RJ-45
  3. Kabel UTP
  4. Lan Card / Modem
  5. Tester
  6. Switch/Hub
  7. Sambungan ke Internet

  • Cara Kerja Topologi Mesh
        Secara sederhana cara kerja topologi mesh adalah setip node pada jaringan akan saling terhubung karena menggunakan kabel yang langsung menuju node yang dituju. Jadi data yang mengalir akan langsung menuju ke node yang dituju sehingga data yang mengalir pada topologi mesh sangat cepat. Datayang mengalir ini langsung menuju node tujuan tanpa harus melalui node lain.

  • Fungsi Topologi Mesh
Fungsi Topologi MESH adalah menghubungkan setiap perangkat jaringan secara langsung ke perangkat lainnya. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh

    Setiap topologi jaringan komputer memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan topologi mesh, nah berikut ini ialah kelebihan dan kekurangan topologi mesh yaitu:

  • Kelebihan Topologi Mesh
  1. Adanya link khusus
  2. merupakan jaringan kuat
  3. Memiliki sifat Robust
  4. Pengiriman data dapat dilakukan secara bersamaan
  5. Pemecahan masalah lebih mudah
  6. menjamin kerahasiaan dan keamanan data
  7. Kecil kemungkinan terjadinya tabrakan data
  8. Topologi mesh memiliki toleransi terhadap kesalahan.
  9. Kapasitas komunikasi lebih terjamin.
  10. Topologi mesh memiliki kemampuan untuk menampung banyak user atau pengguna yang aktif.
  11. Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
  12. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
  13. Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

  • Kekurangan Topologi Mesh
  1. Membutuhkan kabel dan port 1/O yang banyak pada kondisi pemasangan tertentu
  2. proses konfigurasi dan instalasi yang cenderung rumit dibandingkan pada topologi jenis lain.
  3. Proses pembuatan membutuhkan ruang yang lebar apabila jumlah komputer juga banyak.
  4. Proses perawatan sangat menyita waktu serta membutuhkan pendanaan yang mahal.
  5. Sulit untuk diimplementasikan atau diterapkan.
  6. Dibutuhkannya penggunaan ethernet serta kabel yang banyak.
  7. Dengan banyaknya kabel yang terpasang akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan jaringan.
  8. tingkat redudansi yang cukup tinggi dibandingkan topologi jenis lain.
  9. Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
  10. Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

6. Topologi Tree


    Topologi Tree merupakan sebuah topologi pada jaringan komputer yang berasal dari kombinasi topologi bus dan juga topologi star. Dalam penyusunannya, topologi ini juga menggunakan topologi bus yang berfungsi sebagai tulang punggung (backbone) jaringan yang nantinya menghubungan dengan beberapa topologi jaringan star. Untuk lebih jelasnya, topologi jaringan tree juga banyak disebut dengan topologi bertingkat oleh karena pada penggunannya topologi ini digunakan untuk berinterkoneksi antar hirarki yaitu hirarki rendah untuk lokasi yang sama rendah, sedangkan hirarki tinggi untuk lokasi yang tinggi juga.

    Topologi tree atau yang dikenal juga sebagai topologi pohon ketika digambarkan, bentuk jaringan ini sangat menyerupai bentuk pohon yang memiliki cabang dan juga ranting. Dimana cabang tersebut mempunyai hierarki yang lebih tinggi daripada ranting. Dalam sebuah jaringan topologi tree memang terdapat hierarki atau tingkatan jaringan, dimana jaringan yang mempunyai hierarki lebih tinggi nantinya akan sangat mempengaruhi dan juga mengontrol jaringan yang ada dibawahnya. Sehingga topologi tree ini sangat sering digunakan untuk interkoneksi antar sentral dan juga hierarki yang sangat berbeda.

  • Ciri - Ciri Topologi Tree
    Setiap topologi memang mempunyai ciri/karakteristik yang berbeda satu sama lain. Sedangkan untuk topologi tree ini mempunyai ciri/karakteristik yang bisa dikatakan sama atau menyerupai topologi star dan juga topologi bus, karena pada dasarnya topologi ini adalah gabungan dari kedua topologi tersebut. Berikut adalah karakteristik topologi tree yang bisa digunakan sebagai pedoman.
  1. Topologi tree seringkali menggunakan kabel backbond yang digunakan sebagai kabel utama yang nantinya digunakan untuk penghubung antar jaringan.
  2. Perangkat hub yang digunakan berfungsi untuk pusat kendali dalam jaringan dan juga digunakan sebagai alat komunikasi data.
  3. Mempunyai hierarki atau yang dikenal tingkatakan dalam sebuah jaringan
  4. Komunikasi data yang sudah dilakukan dalam sebuah jaringan harus dan wajib melalui hub (pusat kendali).
    Dalam topologi tree memang terdapat sebuah kabel utama yang dikenal dengan backbone yang nantinya menghubungkan dengan beberapa hub, dimana hub tersebut memang terhubung dengan beberapa client. Hub yang memang berada di tingkat yang lebih atas dan atau yang lebih tinggi dibandingkan dengan client, maka nantinya akan menjadi pusat kendali dari client yang terhubung dibawahnya. Tidak hanya itu, setiap data dari dan untuk client memang harus melalui hub terlebih dahulu sebelum sampai pada tujuan.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Tree
Perangkat yang dibutuhkan untuk membuat jaringan adalah sebagai berikut :
  1. Tang Crimping
  2. Connector RJ-45
  3. Kabel UTP
  4. Lan Card / Modem
  5. Tester
  6. Switch/Hub
  7. Sambungan ke Internet

  • Cara Kerja Topologi Tree
    Cara kerja dari topologi tree adalah dengan membentuk sebuah jaringan yang menggunakan sistem dengan pohon bercabang. Dalam topologi tree terdapat sistem yang bertingkat yang nantinya digunakan sebagai media interkoneksi antar sental yang setiap interkoneksi mempunyai hierarki yang berbeda-beda.

    Komputer clien dikelompokkan terlebih dahulu menggunakan topologi star baru kemudia setiap kelompok pada topologi star ini nantinya akan saling dikoneksikan dengan menggunakan metode yang sama pada topologi bus. Dan untuk menghubungkan setiap kelompok jaringan ini juga menggunakan hub yang sudah terhubung dengan kabel utama yang dikenal dengan backbone. Sebagai contoh, ketika ada data dari kelompok jaringan 1 nantinya akan dihubungkan dengan kelompok jaringan nomor 2.

    Maka tentu saja data yang berasal dari kelompok jaringan 1 nantinya akan melewati hub yang kemudian akan diteruskan ke backbone dan langsung menuju kelompok karingan nomor 2. Sehingga aliran data yang terdapat pada komputer dalam topologi tree ini menjadi tidak terkirim secara langsung karena harus melewati Hub terlebih dahulu.

  • Fungsi Topologi Tree
    Fungsi Topologi TREE adalah sebagai pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan. Topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari Topologi STAR. Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan.

    Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB. Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Tree
    Walaupun memapunyai kelebihan dan kekurangan tetapi topologi tree ini membuatnya diterapkan diberbagai jaringan komputer yang ada dibanyak tempat. Sudah menjadi kewajaran bahwa dalam tiap topologi jaringan sudah pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan topologi tree.
  • Kelebihan Topologi Tree
  1. Topologi tree merupakan topologi yang sangat cocok jika digunakan untuk jaringan dengan skala yang besar.
  2. Topologi tree sangat memungkinkan untuk digunakan dalam jaringan point to point
  3. Ketika terjadi touble, maka pada topologi tree ini akan sangat mudah untuk diidentifikasi
  4. Apabila terjadi kerusakan yang terjadi pada salah satu node, tentunya akan berpengaruh pada node yang lainnya.
  5. Manajemen data yang dimiliki sangat baik, disebabkan oleh komunikasi yang terjadi dilakukan secara point to point.

  • Kekurangan Topologi Tree
  1. Ketika terjadi kerusakan yang menimpa pada Hub, maka yang terjadi adalah semua jaringan akan otomatis terganggu.
  2. Topologi tree bisa dikatakan sulit dalam perawatannya, hal ini juga dikarenakan oleh banyaknya perancangan yang ada pada node.
  3. Aliran data memang sedikit lebih lambat, disebabkan karena komunikasi antara komputer satu dengan komputer lain memang tidak berjalan secara langsung.
  4. Hub pada topologi tree mempunyai peranan yang sangat penting dalam jaringan tersebut sehingga jika hub rusak maka semua jaringan akan otomatis terganggu.
  5. Jika pada komputer yang ada di tingkat atas sedang mengalami gangguan, maka akan berdampak pada komputer dibawahnya yang akan mengalami gangguan juga
  6. Biaya yang dibutuhkan dalam membangun jaringan topologi tree ini mahal, karena menggunakan banyak kabel dan juga hub.
  7. Konfigurasi dan juga pemasangan kabel yang terjadi pada jaringan topologi tree dikenal lebih rumit jika dibandingkan dengan topologi lain.
  8. Lalu lintas data terancam sangat padat, ini disebabkan karena melalui sebuah kabel utama atau backbone sehingga sangat memungkinkan terjadinya collision atau tabrakan file data dengan kapasitas yang sangat besar.

7. Topologi Hybrid


    Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

    Topologi Hybrid mengombinasi dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada yaitu tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab menggabungkan berbagai struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang menimbulkan masalah.

  • Ciri - Ciri Topologi Hybrid
Untuk mengetahui perbedaan antara Hybrid Topology dengan jenis dari network topology yang lainnya, terdapat beberapa ciri-ciri dari Topologi ini, yaitu sebagai berikut :
  1. Merupakan hasil integrasi atau penggabungan dari beberapa jenis topologi yang berbeda-beda.
  2. Rangkaian dari topologi ini tidak memperhatikan karakteristik yang dimiliki oleh Topologi tertentu.
  3. Dapat dibuat dengan cara menggabungkan aneka ragam topologi jaringan yang sudah digunakan sebelumnya.
  4. Umumnya diterapkan di dalam Wide Area Network (WAN).

  • Perangkat yang digunakan Topologi Hybrid
1. Hub
    Hub merupakan sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh komputer dalam jaringan. Hub merupakan titik pusat jaringan yang berfungsi untuk menerima sinyal dari sebuah unit komputer lalu kemudian mentransfer sinyal tersebut ke komputer lainnya. Hub juga dapat menguatkan sinyal yang melakukan transmisi melalui kabel UTP.


Hub memiliki banyak port, melalui port ini, sejumlah komputer dapat dihubungkan menggunakan konektor RJ45. Banyaknya komputer yang dapat terhubung, bergantung banyaknya port pada hub tersebut. Hub dengan hub lain juga dapat saling terhubung, sehingga memungkinkan penambahan jumlah komputer yang terhubung dalam jaringan. Terdapat dua jenis hub yang digunakan dalam topologi jaringan Hybrid, yaitu:
  1. Hub pasif: hanya berfungsi sebagai pembagi jaringan.
  2. Hub aktif: berfungsi sebagai penghubung serta penguat sinyal dalam jaringan.

2. Switch
    Switch memiliki fungsi yang mirip dengan Hub, yaitu sebagai penghubung dalam jaringan. Namun berbeda dengan hub, cakupan luas jaringan dari switch lebih besar. Selain itu switch memiliki kecepatan yang lebih tinggi daripada hub. Switch bekerja pada layer 2 dan layer 3 jaringan, menentukan arah paket data akan dikirim atau diterima berdasarkan alamat MAC pada NIC (Network Interface Card). Sistem ini menghindarkan terjadinya collision (tabrakan data) pada jalur data dalam jaringan.

Selain Hub dan Switch, topologi ini juga menggunakan perangkat jaringan lain yang digunakan pada topologi jaringan yang digabungkannya. Misalnya router, access point, LAN Card, atau Wireless Card, dan semacamnya. Kabel jaringan yang digunakan pada topologi ini juga bergantung jenis-jenis topologi jaringan yang membangun topologi hybrid ini.

  • Cara Kerja Topologi Hybrid
    Cara kerja dari Topologi Hybrid ini terbilang cukup rumit sebab topologi ini merupakan hasil gabungan dari beberapa jenis topologi jaringan. Maka akan secara otomatis, bahwa jaringan ini memakai konsep kerja dari topologi yang digunakan.

    Meskipun begitu, topologi ini dapat dikatakan sebagai topologi yang sangat efisien dan juga fleksibel jika digunakan, sehingga tidak akan mengganggu perangkat yang lainnya. Namun, dalam penerapan dari jaringan ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Sebab, terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu sehingga jaringan komputer bisa berjalan dengan baik.

    Misalnya seperti jumlah dari kabel yang digunakan untuk membuat konsep dari jaringan ini serta jumlah perangkat yang akan di hubungkan di dalamnya. Konsep jaringan yang menerapkan Hybrid Topology ini sangat memungkinkan bahawa aliran dari jaringan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna. Ketika pengguna akan memasukkan perangkat yang baru ke dalam jaringan Hybrid Topology, maka hal ini akan sangat mudah untuk dilakukan tanpa harus merevisi pengaturan dari perangkat yang sudah ada.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid

Sama seperti topologi lainnya, topologi jaringan hybrid juga tidak sempurna. Topologi ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
  • Kelebihan Topologi Hybrid
  1. Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
  2. Fleksibel dan efisien yaitu dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
  3. Customized, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk mencapai tujuan tertentu.
  4. Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengombinasikan berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
  5. Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru, meskipun topologi jaringan berbeda.
  6. Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
  7. Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.

  • Kekurangan Topologi Hybrid
  1. Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
  2. Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
  3. Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
  4. Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan beberapa topologi yang berbeda dan di saat yang sama juga harus memastikan semua node berfungsi dengan baik.

8. Topologi Linier (Topologi Runtut)

    Jenis topologi linear sebenarnya merupakan perluasan dari jenis topologi bus, yang mana kabel utama di dalam jaringan harus dihubungkan dengan setiap titik-titik yang ada di komputer dengan T-Connector. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jaringan linear merupakan topologi jaringan yang memiliki layout cukup umum. Satu kabel utama di dalam jaringan akan menghubungkan ke setiap titik komputer (koneksi) yang kemudian akan dihubungkan dengan konektor T Connector dan di ujungnya harus diakhiri dengan terminator. Konektor yang biasanya digunakan pada topologi linear adalah tipe BNC (British Naval Connector).

Gambar. Kabel BNC

Sebenarnya BNC bukanlah sebuah nama konektor, hanya saja merupakan nama dari kabel yang digunakan di dalam jaringan ini. Ada beberapa tipe konektor yang digunakan di dalam topologi linear, antara lain adalah:
  • BNC Kabel Konektor, digunakan untuk dapat menghubungkan kabel jaringan ke T konektor.
  • BNC Barrel Konektor, digunakan untuk dapat menghubungkan 2 kabel BNC
  • BNC Barrel Konektor, digunakan untuk menghubungkan kabel jaringan menuju komputer.
  • BNC Terminator, digunakan untuk menandai akhir atau ujung dari topologi jaringan
Untuk pemasangan dari topologi linear ini sebenarnya sangat mudah dan murah. Hanya saja hanya terdapat sekitar 5-7 buah komputer yang ada di dalam jaringan tersebut.

  • Ciri - Ciri Topologi Linier
Topologi linier memiliki beberapa ciri/karakteristik yang membedakannya dari jenis topologi jaringan lainnya, yaitu:
  1. Menggunakan konektor BNC dan kabel RJ 58
  2. Tipe topologi jaringan ini adalah pengembangan dari jenis topologi bus.

  • Perangkat yang digunakan Topologi Linier
Perangkat yang digunakan dalam membuat jaringan topologi Linier sebagai berikut :
  1. Menggunakan T-Connector
  2. Memakai Kabel BNC
  3. Kabel RJ 58

  • Cara Kerja Topologi Linier
Topologi linier sendiri merupakan jenis topologi yang merupakan versi luas dari topologi bus. Untuk mengetahui seperti apa cara kerja dari topologi linier ini, berikut ulasannya.

1. Menggunakan T-Connector
Pada topologi linier ini, untuk menghubungkan jaringan harus melalui titik-titik yang terdapat di komputer melaui T-Connector. Jaringan pada topologi linier mempunyai layout yang cukup umum digunakan. pada bagian kabel utama jaringan dihubungkan pada bagian titik-titik komputer. Setelah itu, jaringan akan dihubungkan lagi dengan bagian konektor T Connector. Selanjutnya jaringan akan berakhir di bagian terminator.

2. Memakai Kabel BNC
Konektor yang umum digunakan untuk topologi linier adalah tipe BNC. Tipe BNC merupakan singkatan dari British Naval Connector. Pada dasarnya, BNC bukanlah nama konektor, melainkan nama sebuah kabel pada jaringan untuk menghubungkan jaringan pada topologi linier. Untuk kabel BNC, terdapat berbagai jenis kabel yang dapat digunakan untuk memperlancar topologi linier. Pertama adalah BNC Kabel konektor. Jenis BNC ini dipakai untuk menghubungkan kabel jaringan dengan T konektor. Kedua  adalah BNC Barrel Konektor, Jenis BNC ini dipakai untuk menghubungkan dua kabel pada BNC. Ketiga adalah BNC Barrel Konektor, jenis kabel ini digunakan sebagai penghubung kabel jaringan ke bagian komputer. Terakhir adalah BNC Terminator. Jenis ini dipakai untuk memberi tanda awal dan akhir topologi jaringan.

3. Tidak membutuhkan banyak perangkat
Berbeda halnya dengan beberapa topologi lainnya seperti topologi star, atau topologi tree. Pada topologi linier, jumlah komputer yang dibutuhkan tidaklah terlalu banyak. Cukup menggunakan empat sampai tujuh komputer, jaringan topologi linier pun dapat dilakukan. Selain menggunakan komputer yang sedikit, ukuran kabel yang dibutuhkan pun tidak terlalu panjang. Hal tersebut dikarenakan topologi linier merupakan topologi bus yang lebih luas.

4. Tidak menggunakan perangkat pusat
Salah satu sistem kerja khas yang terlihat saat menggunakan topologi linier ini adalah tidak terdapat perangkat pusat atau biasa disebut sebagai server. Dengan tidak berlakunya server, maka setiap perangkat dapat bebas untuk menyimpan atau mengirimkan data secara bebas. Hal ini cukup berbeda dengan jenis topologi lainnya yang sangat membutuhkan adanya server dan client untuk transfer datanya.

5. Menggunakan repeater untuk transfer jarak jauh
Apabila ingin melakukan transfer data dari jarak yang cukup jauh, maka dibutuhkan perangkat tambahan yang bernama repeater. Repeater ini merupakan sebuah perangkat yang berbentuk sinyal. Sinyal tersebut berisikan data-data pada suatu jaringan. Jangkauan repeater ini sangat luas untuk beberapa komputer. Cara kerjanya adalah repeater ini menerima sinyal yang nantinya akan dipancarkan kembali dengan sinyal yang lebih kuat. Maka dari itu, repeater ini sangat berguna untuk memperluas jaringan di dalam ruangan yang bertingkat. Misalnya jika memiliki kantor yang menggunakan dua lantai dan memiliki banyak dinding, repeater ini sangat dibutuhkan.

6. Banyak perangkat, data arus data semakin lambat
Meskipun topologi linier tidak membutuhkan banyak perangkat, namun pada dasarnya bisa saja memakai perangkat yang jumlahnya lebih dari 10 unit. Akan tetapi, resiko yang harus dihadapi dengan jumlah perangkat yang terlalu banyak adalah arus datanya. Semakin banyak perangkat yang dipakai, maka semakin lambat arus data yang didapat. Jika memang lebih membutuhkan perangkat yang banyak, topologi linier bukanlah tipe jaringan yang tepat.

7. Bergantung pada kabel utama
Sama halnya dengan topologi bus bahwa topologi linier ini sangat bergantung pada kabel utama. Jika terjadi masalah yang serius seperti kabel putus, atau ada gangguan jaringan, maka perangkat lain juga akan mengalami gangguan. Ditambah lagi, perangkat yang menggunakan jenis topologi linier sangat sulit mendeteksi perangkat mana yang mengalami kerusakan. Sebab, harus dicek satu-satu antara perangkat dengan kabel yang digunakan. hal ini cukup memakan waktu.

8. Tidak terdapat sistem keamanan
Karena topologi linier memang dibentuk dengan konsep yang sederhana, data yang masuk maupun keluar dapat bebas tanpa hambatan. Akan tetapi, dengan menggunakan konsep topologi linier ini jaminan keamanan datanya sangat riskan. Apalagi, data yang masuk pun belm tentu “bersih” berbagai macam virus atau malware. Oleh sebab itu, tidaklah heran jika penggunaan sistem jaringan ini memudahkan perangkat terjangkit virus komputer dengan mudah.

Itulah cara kerja topologi linier dalam jaringan komputer. Bisa dikatakan topologi linier merupakan salah satu sistem jaringan yang masih digunakan oleh beberapa tempat hingga saat ini.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hybrid
  • Kelebihan Topologi Linier
Penggunaan jenis topologi linear memiliki beberapa kelebihan tersendiri, antara lain adalah:
  1. Mudah dalam melakukan setup dan memperluas jaringan komputer
  2. Sangat hemat kabel, dibandingkan dengan jenis topologi jaringan lainnya, panjang kabel yang dibutuhkan dalam topologi linear lebih sedikit.
  3. Biaya pembangunannya sangat murah dan hemat, dikarenakan anda hanya membutuhkan sedikit kabel. Maksimal dari komputer yang ada di dalam jaringan tersebut sekitar 5-7 buah saja.
  4. Tata letaknya sederhana, sehingga anda tidak perlu terlalu rumit dalam pemasangan
  5. Tidak membutuhkan kendali pusat (server), sehingga semua komputer di dalam jaringan tersebut dapat bekerja tanpa adanya pusat (server)
  6. Mudah untuk dikembangkan
  7. Proses penambahan dan pengurangan terminal tidak akan sama sekali menganggu operasi yang sedang berjalan
  8. Jaringan linear bus sangat banyak digunakan di dalam jaringan yang berskala kecil, sehingga akan sangat baik untuk jaringan LAN.

  • Kekurangan Topologi Linier
Tidak hanya kelebihan saja, terdapat beberapa kekurangan yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan topologi linear antara lain adalah:
  1. Pendeteksian dan pengisolasian pada kesalahan yang terjadi di dalam jaringan akan sangat kecil dilakukan.
  2. Lalu lintas yang ada di dalam kabel penghubung jaringan sangat padat dan tinggi, sehingga bisa saja menyebabkan lemot atau crash. Sehingga tidak akan cocok digunakan bagi anda yang memiliki jaringan komputerdengan lalu lintas yang cukup padat.
  3. Proses security data-data yang ditransfer di dalam jaringan kurang begitu terjamin keamanannya.
  4. Bila terjadi penambahan jumlah pengguna, maka akan berdampak pada penurunan kecepatan jaringan. Sehingga membuat proses transfer data bisa melambat.
  5. Membutuhkan repeater jika digunakan untuk transfer jarak jauh.
  6. Penggunaan terminator adalah sesuatu hal yang wajib dan harus tepat, hal ini dikarenakan untuk membuang sinyal membutuhkan terminasi yang tepat
  7. Adanya batasan pada panjang kabel utama serta jumlah node yang bisa terhubung di dalam jaringan.
  8. Sangat tergantung pada kabel sentral, sehingga ketika kabel utama di dalam jaringan sedang bermasalah maka akan menyebabkan seluruh jaringan rusak.
  9. Sulit untuk mendeteksi masalah saat terjadi dalam satu komputer saja.

9. Topologi Hirarki
 

    Topologi Jaringan Hierarchy adalah sebuah topologi jaringan yang mempunyai susunan jaringan yang bisa dibilang hampir sama dengan pohon yang bercabang. Topologi ini juga sebenarnya “versi luas” topologi star. Pada topologi ini setiap node memiliki tingkat masing – masing. Node yang memiliki tingkat tinggi diletakkan di atas sedangkan untuk yang memiliki tingkat rendah diletakkan di bawah. Dalam topologi ini sebuah node bisa mempunyai cabang layaknya pohon yang memiliki cabang yang mempunyai cabang lagi. Data yang dikirim oleh node tertentu harus melewati node pusat (node pusat cabang) untuk sampai pada tujuan. Jadi pada suatu kesempatan, jika node pusat tersebut rusak, maka node tertentu akan kesulitan untuk mengirim data ke node yang letaknya lebih jauh.    

    Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

  • Bentuk Model Jaringan Hirarki
    Desain jaringan hirarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi-fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi-fungsi yang ada di jaringan, maka jaringan menjadi desain modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan performa.Topologi hirarki terdiri dari tiga layer, yaitu : access, distribution, dan core.

1. Access Layer
Antarmuka layer access dengan perangkat akhir, seperti PC, printer, dan IP telepon, untuk menyediakan akses ke semua jaringan. layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis. Layer ini dapat menghubungkan router, switch, bridge, hubs, dan jalur akses nirkabel. Tujuan utama dari layer access adalah menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengendalikan perangkat yang diizinkan berkomunikasi pada jaringan.

ACCESS Layer Features :
  1. Port keamanan
  2. VLANs
  3. Fast Ethernet/Gigabit Ethernet
  4. Power over Ethernet (PoE)
  5. Link aggregation
  6. Quality of Service (QoS)

2. Distribution Layer
Layer distribusi teragregasi data yang diterima dari layer access aktif sebelum dikirim ke core layer untuk routing ke tujuan akhir. Layer distribusi mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access layer. VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalu lintas pada switch ke subnetworks yang terpisah. fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses, WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan.

DISTRIBUTION Layer Features
  1. Layer 3 Support
  2. High forwarding rate
  3. Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
  4. Redundant components
  5. Security policies/Access Control Lists
  6. Link Aggregation
  7. QoS

3.Core Layer
Core Layer desain hirarkis adalah backbone kecepatan tinggi dari internetwork. Core Layer ini penting untuk interconnectivity antara perangkat layer distribusi, sehingga sangat penting untuk core yang ketersediaan dan redudansi. Area core juga dapat melakukan koneksi ke Internet. Aggregasi core lalu lintas dari semua lapisan distribusi perangkat, sehingga harus mampu meneruskan sejumlah data yang besar dengan cepat. layer ini bertanggung jawab untuk mengirim trafik secara tepat dan andal, Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency). Kegagalan pada core layer dan desain fault tolerance untuk level ini dapat dibuat sbb :

Yang tidak boleh dilakukan :
  • tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
  • tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.
  • tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.
Yang boleh dilakukan :
  • melakukan desain untuk keandalan yang tinggi (FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
  • melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
  • menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.
CORE Layer Features
  1. Layer 3 Support
  2. Very high forwarding rate
  3. Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
  4. Redundant components
  5. Link Aggregation
  6. QoS

  • Keuntungan Jaringan Hirarki
  1. Scalability : jaringan hierarki dapat diperluas/dikembangkan secara lebih mudah
  2. Redundancy : menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution
  3. Performance : performa switch pada layer core dan distribution lebih handal (link aggregation)
  4. Security : port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution membuat jaringan lebih aman
  5. Manageability : konsistensi antar switch pada tiap level membuat manajemen menjadi lebih mudah
  6. Maintainability : modularitas desain hirarki mengijinkan jaringan dibagi-bagi tanpa menambah kerumitan.

  • Prinsip Desain Jaringan Hirarki
  1. Network Diameter : jumlah switch dalam suatu jalur pengiriman antara dua titik device .
  2. Bandwidth Aggregation : bagaimana mengimplementasikan kombinasi beberapa jalur diantara dua switch ke dalam satu logical link
  3. Redundant Links : digunakan untuk menjamin ketersediaan jaringan melalui beberapa jalur yang mungkin

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Hirarki
  • Kelebihan Topologi Hirarki
  1. Topologi jaringan hierarchy dalam implementasinya lebih mudah dimanajemen karena adanya pusat node dalam tingkatan masing – masing.
  2. Dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dengan adanya sifat repeater sebagai penguat sinyal yang dimiliki hub.

  • Kekurangan Topologi Hirarki
  1. Jika ada node yang rusak, maka node yang berada dilevel di bawahnya akan terganggu.
  2. Harus memikirkan secara matang dalam mendesainnya. Karena membutuhkan banyak kabel untuk menerapkannya.
  3. Sering terjadinya collision atau tabarakan data.

10. Topologi Peer To Peer
    Jaringan Peer To Peer merupakan jaringan komputer dimana setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut merupakan klien sekaligus juga server. Jaringan ini dibentuk tanpa adanya kontrol terpusat dari sebuah server yang terdedikasi. Setiap komputer memiliki kedudukan yang sama. Pertukaran data antar komputer serta penggunaan fasilitas komputer yang terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung. Tidak ada pengendali dan pembagian hak akses.

    Misalkan ketika komputer A dalam jaringan peer to peer akan mengambil data dari komputer B, maka pada saat itu komputer A akan bertindak sebagai server sehinga dapat mengakses file dari komputer B. Sedangkan komputer B saat itu bertindak sebagai klien. Demikian juga sebaliknya, jika komputer B mengambil data dari komputer A, atau komputer C, maka saat mengakses file komputer B akan bertindak sebagai server, dan komputer A atau C bertindak sebagai klien. Kedua fungsi tersebut, server dank lien dapat dilakukan oleh komputer dalam jaringan peer to peer secara bersamaan.
Skema sederhana jaringan peer to peer

    Jaringan Peer To Peer biasanya diterapkan pada jaringan dengan skala kecil, 2 hingga 10 komputer dengan satu atau dua peripheral. Tujuan penggunaan jaringan peer to peer yang paling utama adalah penggunaan program, data atau peripheral (misalnya printer) secara bersama-sama. Untuk keamanan, setiap user komputer bertanggung jawab terhadap keamanan komputernya masing-masing.

  • Ciri - Ciri Topologi  Peer To Peer
Ciri- Ciri/Karakterisrik dari Topologi jaringan peer to peer antara lain:

  1. Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai server terdedikasi.
  2. Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan sekaligus juga klien.
  3. Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan
  4. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara untuk dapat terhubung dalam satu jaringan

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Peer To Peer

Jaringan peer to peer memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibanding dengan jaringan client server, yaitu sebagai berikut:
  • Kelebihan Topologi Peer To Peer
  1. Biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikannya jauh lebih murah,, sebab tidak memerlukan server dengan spesifikasi yang tinggi untuk dapat melayani semua client
  2. Setiap komputer dalam jaringan berperan sebagai klien dan juga server, sehingga semua komputer memiliki hak yang sama.
  3. Kelangsungan kinerja jaringan tidak tergantung pada komputer server.
  4. Tidak membutuhkan sistem operasi maupun aplikasi khusus untuk server.
  5. Tidak membutuhkan administrator khusus untuk merawat jaringan.
  6. Instalasi jaringan mudah.
  7. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai hardware seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer, atau fasilitas lain yang terhubung dalam satu jaringan.
  8. Jika salah satu komputer bermasalah, tidak akan mempengaruhi jaringan atau komputer lain.

  • Kekurangan Topologi Peer To Peer
  1. Tingkat keamanan jaringan rendah, rentan terhadap serangan pihak luar. Sebab tanpa adanya server, keamanan dalam jaringan ditentukan oleh setiap user masing-masing komputer.
  2. Backup juga dilakukan pada masing-masing komputer.
  3. Troubleshooting (identifikasi permasalahan) jaringan lebih sulit, sebab semua komputer terlibat dalam sistem komunikasi jaringan.
  4. Sulit dikembangkan, sebab tipe jaringan ini tidak cocok untuk digunakan dalam skala besar
  5. Administrasi tidak terkontrol.
  6. Kinerja jaringan lebih rendah karena selain harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan, setiap komputer juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasinya sendiri.
  7. Banyak file sharing akan mempengaruhi kinerja komputer.

    Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub, sebab antar komputer bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan konektor RJ45. Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi yang sama, cukup dengan menambahkan network card pada komputer, maka komputer bisa saling terhubung.

    Pada jaringan internet, penggunaan konsep peer to peer oleh berbagai penyedia layanan peer to peer atau yang dikenal dengan istileh ‘file sharing’ membuat kita dapat melihat file yang dimiliki orang lain yang juga terhubung dengan internet. Dan bukan hanya itu, kita juga dapat mendownload dan mengcopynya. Hal ini menjadi kontroversi, sebab ilegal file sharing dapat menimbulkan banyak kerugian, misalnya seperti kasus Naspster (berbagi file musik) di tahun 1999 lalu.

11. Topologi Broadcast


    Topologi Broadcast merupakan salah satu jenis topologi yang sistemnya tidak hanya terhubung dengan satu titik saja, akan tetapi, jaringan ini dapat langsung menyebar ke banyak titik terlepas perangkat atau komputer yang terhubung sudah siap menermanya atau tidak. Contoh Sistem topologi jenis ini adalah radio. Ketika radio mengeluarkan gelombang jaringan ke seluruh tempat, maka sinyal akan dapat dijangkau oleh perangkat radio lainnya meskipun radio tersebut tidak dihidupkan atau sudah mati. Penyebaran data melalui topologi broadcast pun juga serentak dalam satu waktu.

Topologi broadcast sendiri dibagi menjadi tiga macam, antara lain, Broadcast Domain, Address, dan Storm. Untuk penjelasan ketiganya bisa kamu simak dibawah ini.
  • Broadcast Domain
Broadcast domain merupakan topologi jaringan komputer saat bagian host dapat terhubung ke berbagai perangkat selama perangkat tersebut dapat terhubung dengan jaringan meskipun jaraknya jauh sekalipun
  • Broadcast Address
Broadcast Address adalah gabungan angka-angka  yang membentuk sebuah alamat. Nantinya alamat ini dapat terkoneksi ke dalam berbagai perangkat komputer. Terhubungnya koneksi dalam broadcast address ini dapat diakses jika perangkat maupun komputer terkoneksi jaringan.
  • Broadcast Storm
Broadcast Storm merupakan sebuah keadaan yang terjadi akibat lingkaran tidak terhingga atau istilahnya adalah looping. Kejadian seperti itu bisa terjadi karena ada suatu kesalahan di dalam sistem jaringan dibangun.

Setelah kita melihat pengertian dan juga jenis-jenis topologi broadcast, berikutnya adalah mengetahui apa kelebihan dan kelemahan menggunakan topologi jenis ini. Untuk mengetahuinya berikut kita lihat terlebih dulu apa saja kelebihan-kelebihan berikut ini.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Broadcast
  • Kelebihan Topologi Broadcast
1. Dapat terhubung dalam berbagai jarak
Keunggulan dari Topologi Broadcast ini adalah mampu dijangkau oleh perangkat baik di dalam satu tempat maupun tempat lain yang jaraknya bahkan sangat jauh. Hal ini tentunya sangat menguntungkan karena host dapat sampaikan pada peragkat di tempat lain tanpa harus ada di tempat tersebut.

2. Dapat diakses sepanjang hari
Kelebihan lain dengan menggunakan topologi broadcast ini adalah dapat diakses sepanjang hari. Sebab, dengan menggunakan hardware khusus, seperti server, maka perangkat lain dapat mengakses keperluan sesuka hati kapanpun dan di mana pun selama perangkat memiliki akses jaringan.

3. Sistem keamanan lebih kompleks
Dengan menggunakan topologi broadcast, sistem keamanan pada Access Point atau AP lebih kompleks. Dengan begitu keamanannya pun bisa lebih kuat dari berbagai hacker maupun orang-orang yang iseng mengutak-atik isi dari AP tersebut.

4. Pengaturannya lebih mudah.
Pada sistem AP yang harus memberikan pelayanan pada banyak perangkat, maka topologi ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan pengaturan di komputer client. Dengan begitu, komputer client akan mendapat informasi bahwa ada AP yang dapat diakses saat berada di jaringan network.

5. Kecepatan transfer yang seimbang dalam setiap perangkat
Seperti yang sudah disinggung di awal, penggunaan topologi broadcast dapat mengirim data ke semua perangkat dalam satu waktu. Selain itu, data yang dapat di transfer kecepatannya seimbang sehingga hal ini tentunya dapat menghemat waktu untuk melakukan transfer data.

  • Kekurangan Topologi Broadcast
Setelah melihat kelebihan-kelebihannya berikutnya kita lihat apa saja kekurangan dari topologi broadcast ini.

1. Biaya yang cukup mahal
Untuk dapat menggunakan topologi broadcast ini tentunya akan memakan biaya yang sangat besar sebab banyak hal yang harus dipersiapkan seperti spesifikasi komponen komputer yang tinggi, alat untuk menyebarkan jaringan, perawatan komputer dan server, dan masih banyak lagi.

2. Error pada host
Ketika terjadi error pada bagian host, maka perangkat lain tidak bisa mengakses host tersebut. Meskipun jaringannya sendiri bisa tersampaikan, namun jika hostnya sedang ada masalah, tetap komputer client tidak dapat membukanya.

3. Rawan diserang hacker
Meskipun sistem keamanan pada bagian AP sangat berlapis dan susah ditembus, bukan berarti AP tidak ada kelemahan. Jika ada seseorang yang sudah sangat ahli dalam hack sebuah AP, bukan tidak mungkin host dalam website dapat dibobol dengan mudah. Host dengan menggunakan sistem topologi broadcast ini selalu jadi sasaran empuk para hacker. Maka dari itu, pemelharaan server sangat penting dilakukan.

Itulah kelebihan dan kekurangan topologi broadcast dalam jaringan komputer. Saat ini topologi broadcast sudah banyak dilakukan pada perkembangan jaringan komputer saat ini. Konsep jaringan semacam ini sangat cocok untuk kamu yang menginginkan bisnis online dalam skala yang lebih besar. 


B. Jenis - Jenis Topologi Logic

Dalam Topologi Logik ada beberapa bentuk arsitektur yang telah ada diantaranya adalah :

1. Ethenet
    Ethernet sekarang ini paling banyak digunakan oleh seluruh umat manusia. Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD ( Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection ). Sistem ini dapat memperhatikan setiap komputer kedalam kabel dari network sebelum mengirimkan data ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas, komputer akan mentransmisikan data. Jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi ketika jaringan telah kosong. Jika ada dua buah komputer melakukan transmisi pada saat bersamaan, maka komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini disebut dengan koalisi, yang tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network.

    Ethernet dapat digunakan pada model jaringan Garis lurus , Bintang, atau Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optik pada kecepatan 10 Mbps - 100Mbps dan terus berkembang sampai 1Gbps.


Kelebihan dan Kekurangan Ethernet
  • Kelebihan Ethernet
  1. Kecepatan mengirim data mecapai 100Mbps-1Gbps.
  2. Cukup sederhana.
  3. Mudah dalam menggunakannya.

  • Kekurangan Ethernet
  1. Sering terjadi tabrakan data pada saat menggunakannya.
  2. Jika pemakainya ramai, maka kecepatanya pun melambat.


2.  Token Ring



    Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Hubungan komputer pada token berbentuk seperti cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar seperti lingkaran pada sebuah jaringan dari satu komputer menuju ke komputer yang lain. Jika pada persinggahan disalah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ketempat dimana data itu ingin ditujukan, dan token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer.
 
    Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optik yang dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang.

Kelebihan dan Kekurangan Token Ring
  • Kelebihan Token Ring
  1. Menggunakan Token Passing untuk menghindari tabrakan data.
  2. Kecepatannya mencapai 16 Mbps.
  3. Menggunkan kabel fiber optik.

  • Kekurangan Token Ring
  1. Jika terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
  2. Biaya mahal.

3. Local Talk




    Local talk merupakan jaringan yang dikembangkan pertama kali oleh Apple Computer Inc untuk komputer macintos. Metode yang digunakan oleh jaringan Local Talk disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Lokal talk menggunakan kabel TP khusus yang digunakan untuk menghubungkan sederetan komputer melalui port serial dengan kecepatan yang bisa didapat hanya 230 Kbps.

Kelebihan dan Kekurangan Local Talk
  • Kelebihan Local Talk
  1. Kecepatan hanya 230 Kbps.
  2. Menggunakan kabel TP khusus.

  • Kekurangan Local Talk
  1. Lambat dalam mengakses.
  2. Sering terjadi tabrakana data.

4. FDDI ( Fiber Distributed Data Interface )



    Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh . Metode yang digunakan oleh FDDI adalah model token ring. FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi biasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua. 

Kecepatan FDDI dengan menggunakan fiber optik kabel mencapai 100 Mbps. FDDI dapat menghubungkan sampai 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.

Kelebihan dan Kekurangan FDDI
  • Kelebihan FDDI
  1. Menggunakan dua buah topologi ring dalam proses transmisi.
  2. Menggunakan kabel fiber optik.
  3. Memilki kecepatan 100 Mbps.
  4. Dapat menghubungkan 500 terminal dengan jarak maksimum 2 km.

  • Kekurangan FDDI
  1. Biaya cukup mahal.
  2. Boros dalam menggunkan kabel.

5. ATM (Asynchronous Transfer Mode )


    ATM ( Asynchronous Transfer Mode ) yaitu sebuah jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentransmisikan data kedalam satu paket, sedangkan yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang dengan menggunakan kabel fiber optik ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . ATM juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.

Kelebihan dan Kekurangan ATM
  • Kelebihan ATM
  1. Kecepatannya sampai 155Mbps atau lebih.
  2. Dapat didukung variasi media.
  3. Menggunakan kabel fiber optik.
  4. Dapat dipakai oleh Internet Service Providers (ISP).

  • Kekurangan ATM
  1. Boros dalam menggunakan kabel.
  2. Mahal

Demikianlah pembahasan mengenai  TOPOLOGI JARINGAN : Pengertian, Jenis, Macam Macam Topologi, Kelebihan dan Kekurangannya semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Referensi

Related Posts